Petani yang terhimpun dalam Program Training Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) dituntut untuk selalu lakukan pengembangan buat tingkatkan perkembangan usaha pertanian khususnya ditengah-tengah menjalarnya Virus Corona baru atau COVID-19 sekarang.
Kepala Tubuh Penyuluhan serta Peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan petani mempunyai potensi tingkatkan nama bayi pengembangan serta tehnologi, khususnya lewat info tehnologi berbasiskan pertanian.
"Jadi lewat tehnologi info, mereka dapat menebarluaskan beberapa kesibukan pertanian dari hulu sampai hilir. Mereka dapat tingkatkan produktivitas komoditas pertanian, " tutur Dedi lewat info tercatat.
Menurutnya, ditengah-tengah epidemi COVID-19 banyak bidang perekonomian yang alami kelesuan, tetapi tidak buat bidang pertanian.
Malah bidang pertanian sekarang jadi kesempatan yang besar buat aktor pertanian, intinya petani serta peternak, dengan lakukan beberapa jenis pengembangan.
Berkaitan hal tersebut Ketua Program Training Pertanian Perdesaan (P4S) Joglo Nganjuk, Jawa Timur, Susanto mengatakan faksinya terus memberi pindah pengetahuan serta tehnologi pada warga seputar atau pada aktor pertanian yang lain.
Beberapa pengembangan sudah banyak dibuat P4S Joglo Nganjuk serta sudah diterapkan oleh petani atau aktor pertanian di Indonesia, seperti light trap insect atau lampu perangkap hama bertenaga matahari, handsprayer smart, modifikasi handsprayer manual jadi elektrik, pertanian terintegrasi menyatukan pertanian, peternakan, tehnologi serta perikanan.
Selanjutnya sumur injeksi dengan skema pemungutan air tidak memakai pompa tetapi diinjeksi dengan udara, dan Joglo Pangan Lestari (JPL) yakni skema budi daya pendayagunaan tempat sempit dengan jaringan perikanan, sayur, serta tehnologi.
Pengembangan usaha tani lain yang dilaksanakan P4S Joglo bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) itu yaitu budi daya tanam bawang merah dengan lele, dan padi dengan bawang merah.