Miom adalah penyakit apa? Pertanyaan yang sering terlintas dimasyarakat awam.
Penyakit miom merupakan tumor jinak yang terdiri dari pada jaringan otot. Kondisi ini terbentuk pada rahim bagian bawah. Penyakit ini juga biasa disebut dengan fibroid, leiomioma, leiomiomata, atau fibromiom.
Miom bisa muncul sebagai satu miom, atau bisa juga sekelompok miom kecil. Ukuran fibroid bervariaso berkisar dari 1 mm hingga dengan 20 cm.
Jenis Miom
Berikut merupakan empat jenis penyakit miom adalah:
· Subserosa. Jenis fibroid ini tumbuh di bagian dalam rahim dan menyebar hingga ke bagian luar serviks.
· Intramural. Jenis fibroid ini hanya tumbuh dalam rahim, yang mungkin akan memperbesar ukuran rahim.
· Submukosa. Jenis fibroid ini berkembang di bagian dalam lapisan rahim, yang berarti bisa mempengaruhi siklus menstruasi Anda, sehingga mengakibatkan kemandulan hingga keguguran.
· Pedunculated. Jenis fibroid ini terhubung ke luar atau bagian dalam rahim melalui sebuah tangkai kecil.
Seberapa umum miom?
Penyakit miom merupakan kondisi umum. Sekitar 75 persen wanita akan mengalami fibroid pada saat saat tertentu. Wanita lebih mungkin memunculkan gejala miom di usia reproduktif, yaitu 16 hingga 50 tahun.
Anda bisa mengendalikan gejala miom dengan cara mengurangi faktor risiko penyebab kondisi ini. Diskusikan dahulu dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga : Waspadai Gejala Miom Berikut Ini
Gejala
Apa saja gejala miom?
Miom pada umumnya tidak akan menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun jika muncul gejala, penderita bisa merasakan perdarahan menstruasi yang banyak dan biasanya berlangsung lebih dari seminggu, nyeri pada perut bagian bawah, dan sering buang air kecil.
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala miom:
· Periode menstruasi sangat panjang dari pada biasanya.
· Mengalami nyeri pada bagian belakang kaki
· Mengalami nyeri atau tekanan pada area panggul
· Mengalami nyeri ketika berhubungan intim
· Sering buang air kecil karena tekanan miom terhadap kantung kemih
· Sembelit atau kembung
· Perut terlihat membesar
Beberapa tanda dan gejala miom yang lainnya mungkin saja tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas mengenai gejala miom tersebut, segeralah untuk berkonsultasi ke dokter Anda.
Baca juga : Ling Shen Yao Obat Ampuh Atasi Miom
Kapan harus pergi ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas atau ingin bertanya, segera konsultasikan ke dokter. Setiap tubuh dapat berfungsi berbeda satu sama lain.
Selalu diskusikan dahulu dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik bagi situasi Anda.
Penyebab
Apa penyebab miom?
Ilmuwan belum menemukan penyebab dari miom. Namun, diduga penyakit ini terkait dengan kadar estrogen dalam tubuh wanita. Estrogen meruapakan hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh indung telur.
Fibroid biasanya akan berkembang dari usia sekitar 16 tahun hingga dengan 50 tahun, ketika tingkat estrogen dalam tubuh wanita yang sedang berada pada titik tertinggi. Namun, biasanya pertumbuhan fibroid akan mengalami penurunan ketika tingkat estrogen rendah, sama seperti ketika setelah menopause.
Menurut berbagai penelitian, penyebab penyakit miom diantranya adalah:
Kelebihan berat badan
Penyakit miom juga kerap kali muncul pada orang dengan berat badan yang berlebih (obesitas). Itu sebabnya, para ahli menduga bahwa obesitas merupakan salah satu faktor penyebab adanya miom.
Faktor genetik
Penyebab miom lainnya ialah faktor genetik. Jika Anda memiliki ibu, saudara kandung, atau nenek yag mempunyai riwayat penyakit ini, maka Anda akan berisiko tinggi terkena penyakit miom dikemudian hari.
Kelainan menstruasi
Tidak hanya itu, menstruasi yang terlalu dini juga bisa menjadi factor penyebab miom.
Pola pertumbuhan penyakit miom akan sangat bervariasi pada setiap pasiennya. Penyakit miom bisa tumbuh lambat atau cepat, atau mungkin tetap berukuran sama sejak pertama kali muncul.
Silakan segera konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dari miom lebih lanjut.
Faktor risiko
Apa saja yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit miom?
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa hal ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit miom adalah:
· Anda berada di usia produktif, yaitu ekitar 16-50 tahun
· Kadar estrogen yang tidak normal karena kondisi medis atau karena penggunaan obat
· Memiliki riwayat dalam keluarga
· Wanita berkulit hitam lebih mungkin mengalami fibroid
· Menstruasi terlalu dini
· Terlalu banyak makan daging merah daripada sayuran hijau, buah-buahan
· Minum alkohol, termasuk bir secara berlebihan
Mungkin ada beberapa faktor risiko penyebab yang masih tidak disebutkan seperti di atas. Jika Anda mengkhawatirkan faktor risiko dan penyebab miom lainnya, silakan untuk konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
Bahaya Miom yang Tidak Diatasi dengan Baik
Sebaiknya, ketahui dampak yang disebabkan karena miom berikut ini, yaitu:
1. Menurunkan Peluang Hamil
Jika miom tumbuh pada saluran leher rahim, maka leher rahim menjadi sempit dan akan menghambat masuknya sperma ke rahim, sehingga sulitnya terjadi pembuahan. Jadi, miom harus dihilangkan dahulu agar bisa hamil. Miom yang tumbuh di dinding rahim juga bisa menghambat penanaman atau implantasi sel telur yang telah dibuahi di sana.
2. Dapat Menyebabkan Keguguran
Jika miom terjadi pada ibu hamil yang usia kandungannya masih berada pada trimester pertama, maka ibu berisiko akan mengalami keguguran. Hal ini disebabkan karena miom membesar sehingga mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik di dinding rahim.
Jika usia kehamilan terus bertambah, miom bisa mendesak janin sampai plasenta previa, yaitu pada plasenta yang tumbuh di bawah Rahim bisa menyebabkan pendarahan.
Baca juga:
Jika tidak menimbulkan gejala, miom juga tidak memerlukan pengobatan secara khusus, karena miom akan mengecil dan bahkan menghilang sendirinya setelah masa menopause. Jika kamu mengalami gangguan kesehatan sama seperti ciri-ciri miom, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut dan tindakan pengobatan perlu dilakukan.
Diagnosis Miom
Miom juga terkadang tidak terdiagnosis karena seringkali tidak menimbulkan gejala. Meskipun demikian, miom bisa terdeteksi ketika Anda melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Untuk memastikannya, dokter kandungan biasanya melakukan pemeriksaan USG atau MRI.
Pengobatan Miom
Pada kasus miom yang kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka tidak diperlukan pengobatan karena bisa menyusut dengan sendirinya. Meski demikian, penderitanya tetap perlu menjalani pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi miomnya.
Sedangkan pada miom yang sudahmenimbulkan gejala, pengobatannya berupa terapi hormon bertujuan untuk mencegah perkembangan pada miom dan meredakan gejalanya, atau tindakan operasi bertujuan untuk mengangkat miom.
Komplikasi Miom
Meskipun jarang, miom tetap bisa menimbulkan komplikasi bagi para penderitanya. Komplikasi yang bisatimbul akibat miom ialah seperti anemia, kemandulan, dan gangguan saat hamil akibat miom.
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang bisa mengatasi penyakit miom?
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang bisa membantu mengatasi penyakit miom adalah:
· Mempertahankan berat badan yang sehat dengan cara berolahraga dan diet yang sehat
· Melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check-up) secara teratur setiap tahun
· Minum obat sesuai dengan anjuran resep dokter
Jika ingin bertanya tentang penyakit ini, konsultasikanlah kepada dokter untuk lebih mengerti solusi terbaik bagi Anda.
Baca juga :